Sepertinya tak ada yang aneh. Bahkan kita cenderung tak memperhatikannya. Hanya tukang baju yang memperhatikannya.
Baiklah,
jika Anda jeli maka ada perbedaan yang sangat penting. Ya, arah
memasukkan kancing pada baju pria dan wanita ternyata berlawanan arah.
Pada pria arahnya dari kanan ke kiri, sedangkan pada wanita sebaliknya.
Mengapa berbeda? Apa alasannya?
Tentu bukan berarti bahwa pria
banyak melakukan akativitas dengan tangan kanan dan wanita bertangan
kidal. Kebanyakan bertangan kanan dan pria pun ada yang kidal. Maka
alasan orientasi tangan ini jelas salah. Untuk menemukan jawaban itu
kita harus menelusuri sejarah.
Pada berabad-abad sebelumnya, baik
pria dan wanita memakai pakaian lebih ribet daripada masa kini.
Tergantung pada masanya, pria memakai rompi, pantalon, penutup kaki
(gaiter), dan jaket wol. Namun wanita memakai pakaian yang lebih rumit,
dan dapat melibatkan puluhan pakaian termasuk rok dalam, gaun, korset,
dan bustle.
Jadi,
khususnya di kelas sosial menengah dan atas, lelaki umumnya berpakaian
sendiri, sedangkan wanitanya tidak. Dayang-dayang dan pembantu mereka
butuh waktu lebih dari satu jam untuk memakaikan baju. Pembuat baju lalu
membalik arah mengancingkan baju agar pekerjaan lebih cepat dan mudah
bagi yang terlibat. Karena pakaian pria tidak dipakaikan oleh orang lain
maka tidak perlu dibalik arah pemasangan kancing. Begitulah awal mula
mengapa kancing baju pada pakaian pria dan wanita berbeda arahnya.
Lalu
mengapa tradisi itu masih terbawa sekarang, padahal para wanita saat
ini sudah memakai baju sendiri? Lebih ke persoalan kelaziman. Toh
beberapa ada yang menyamakan antara baju pria dan wanita.
(Intisari-Online)
Minggu, 28 April 2013
Ambulans Palsu Untuk Menembus Kemacetan
Siapa yang tinggal di Jakarta? Pasti Anda merasakan bagaimana parah
dan stresnya menghadapi kemacetan. Masalah kemacetan ini juga mulai
merambat ke kota-kota besar lain di seluruh Indonesia. Di Rusia, ada
jasa sewa ambulans palsu, agar bisa menerobos kemacetan layaknya
ambulans yang sedang membawa pasien.
Jasa sewa ambulans palsu memang agak keterlaluan. Ambulans yang memiliki keistimewaan didahulukan jika melintas di jalan raya justru disalah gunakan untuk kepentingan orang-orang kaya yang tidak mau pusing dengan macet. Dilansir Heavy, The National Post melaporkan bahwa seseorang bisa menyewa ambulans palsu seharga $ 200 (sekitar Rp 2 juta) per jam.
Ambulans palsu ini hanya terlihat seperti ambulans di bagian luar untuk mengecoh pengendara. Sedangkan di bagian dalam, ada banyak fasilitas mewah. Jasa ini banyak dipakai orang kaya Moskow untuk melewati kemacetan jalan raya.
Sudah banyak masyarakat Moskow yang mengadukan ketidaknyamanan karena ambulans-ambulans palsu. Semoga hal yang sama tidak terjadi di Indonesia. (vemale/kaskus)
Jasa sewa ambulans palsu memang agak keterlaluan. Ambulans yang memiliki keistimewaan didahulukan jika melintas di jalan raya justru disalah gunakan untuk kepentingan orang-orang kaya yang tidak mau pusing dengan macet. Dilansir Heavy, The National Post melaporkan bahwa seseorang bisa menyewa ambulans palsu seharga $ 200 (sekitar Rp 2 juta) per jam.
Ambulans palsu ini hanya terlihat seperti ambulans di bagian luar untuk mengecoh pengendara. Sedangkan di bagian dalam, ada banyak fasilitas mewah. Jasa ini banyak dipakai orang kaya Moskow untuk melewati kemacetan jalan raya.
Bagian dalam ambulance | Foto oleh: Dean Osland/smh.com
Tindakan
ini sudah jelas merugikan pengguna jalan, karena mereka harus mengalah
di tengah kemacetan saat ambulans lewat. Untungnya, beberapa ambulans
palsu diberhentikan oleh petugas kepolisian. “Saat sedang patroli, saya
menghentikan sebuah ambulans yang melanggar lalu lintas,” ujar seorang
polisi. Ternyata, di dalam ambulans tersebut tidak ada petugas medis dan
peralatan kedokteran, yang ada adalah interior mewah khas mobil-mobil
super mahal.Sudah banyak masyarakat Moskow yang mengadukan ketidaknyamanan karena ambulans-ambulans palsu. Semoga hal yang sama tidak terjadi di Indonesia. (vemale/kaskus)
Foto Pria Abu Dhabi Yang Diusir Karen Terlalu Ganteng
Beberapa waktu lalu, otoritas Arab Saudi menahan dan mendeportasi
tiga pemuda yang berasal dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UAE).
Pengusiran ini dilakukan karena ketiga pemuda tersebut dianggap terlalu
ganteng. Tidak ada keterangan mengenai identitas ketiga pria muda
tersebut. Namun salah satunya diketahui bernama Omar Borkan Al Gala.
Pemuda itu merupakan seorang fotografer fashion, sekaligus aktor dan penyair Uni Emirat Arab. Sejumlah situs menampilkan foto-foto Omar yang berwajah tampan itu.
Salah satunya situs nairaland.com, Kamis (25/4/2013) yang menampilkan sejumlah foto-foto Omar dengan judul: Deported From Saudi-Arabia For Being Too Handsome.
Omar beserta dua pria muda lainnya yang tidak disebutkan namanya, datang ke Saudi untuk menghadiri festival kebudayaan Jenadrivah Heritage and Cultural Festival yang digelar di ibukota Riyadh belum lama ini. Namun seperti dilansir The Sun, tiba-tiba mereka malah ditangkap polisi setempat.
Polisi syariah di kota itu atau Mutaween, beralasan bahwa pemuda-pemuda tersebut dikhawatirkan bisa mengganggu kaum wanita setempat. Menurut Mutaween, dikhawatirkan para wanita setempat tidak akan mampu menahan diri dan tergoda dengan ketiga pria tampan tersebut. Hal tersebut jelas-jelas melanggar hukum syariat Islam yang berlaku di negara itu.
“Tiga pria Emirat dibawa pergi dari lokasi karena mereka terlalu tampan. Ditakutkan para pengunjung wanita akan jatuh cinta pada mereka,” demikian laporan surat kabar setempat, Elaph.
Ketiga pria muda itu dikabarkan langsung dideportasi ke Abu Dhabi.
Selama ini, kaum wanita Saudi harus selalu mengenakan pakaian yang menutup seluruh tubuh. Mereka juga dilarang untuk berbicara dan berinteraksi dengan pria yang bukan keluarga mereka. Kontak atau interaksi seksual dengan seorang pria di luar pernikahan merupakan pidana bagi wanita Saudi. Mereka yang ketahuan melanggar, terancam hukuman cambuk dan bahkan, bisa mendapat hukuman mati. (detik)
Pemuda itu merupakan seorang fotografer fashion, sekaligus aktor dan penyair Uni Emirat Arab. Sejumlah situs menampilkan foto-foto Omar yang berwajah tampan itu.
Salah satunya situs nairaland.com, Kamis (25/4/2013) yang menampilkan sejumlah foto-foto Omar dengan judul: Deported From Saudi-Arabia For Being Too Handsome.
Omar beserta dua pria muda lainnya yang tidak disebutkan namanya, datang ke Saudi untuk menghadiri festival kebudayaan Jenadrivah Heritage and Cultural Festival yang digelar di ibukota Riyadh belum lama ini. Namun seperti dilansir The Sun, tiba-tiba mereka malah ditangkap polisi setempat.
Polisi syariah di kota itu atau Mutaween, beralasan bahwa pemuda-pemuda tersebut dikhawatirkan bisa mengganggu kaum wanita setempat. Menurut Mutaween, dikhawatirkan para wanita setempat tidak akan mampu menahan diri dan tergoda dengan ketiga pria tampan tersebut. Hal tersebut jelas-jelas melanggar hukum syariat Islam yang berlaku di negara itu.
“Tiga pria Emirat dibawa pergi dari lokasi karena mereka terlalu tampan. Ditakutkan para pengunjung wanita akan jatuh cinta pada mereka,” demikian laporan surat kabar setempat, Elaph.
Ketiga pria muda itu dikabarkan langsung dideportasi ke Abu Dhabi.
Selama ini, kaum wanita Saudi harus selalu mengenakan pakaian yang menutup seluruh tubuh. Mereka juga dilarang untuk berbicara dan berinteraksi dengan pria yang bukan keluarga mereka. Kontak atau interaksi seksual dengan seorang pria di luar pernikahan merupakan pidana bagi wanita Saudi. Mereka yang ketahuan melanggar, terancam hukuman cambuk dan bahkan, bisa mendapat hukuman mati. (detik)
Langganan:
Postingan (Atom)